Majalah Farmasi Indonesia = Indonesian Journal Of Pharmacy Perpustakaan Universitas Garut

Yang menjabat sebagai Deputi Bidang Pengawasan Obat Tradisional, Suplemen Kesehatan dan Kosmetik. Beliau menekankan bahwa selama proses pre-market control dan post-market control bertujuan untuk memastikan kualitas, efikasi, dan keamanan produk terjamin secara konsisten dalam manufaktur. “Misalnya dalam pre-market control obat tradisional, memastikan berjalannya praktek manufaktur yang baik, registrasi obat, serta registrasi obat yang hendak diiklankan. Sementara pada post-market control meliputi inspeksi proses manufaktur dan distribusi, lisensi ekspor impor, sampling and screening, pengawasan, serta pharmacovigilance,” jelasnya.

Advokasi Mengenai Regulasi Jaminan Produk Halal

Permana, A. A. N. B. A., & Rahyuda, H. Pengaruh Profitabilitas, Solvabilitas, Likuiditas, Dan Inflasi Terhadap Nilai Perusahaan. E-Jurnal Manajemen, 8( 3 ), 1577– 1607. Indonesian Journal of Pharmaceutical Education Terbit 3 (Tiga) Edisi Setiap Quantity dalam 1 (Satu) tahun.

Drug Store: Jurnal Farmasi Indonesia (pharmaceutical Journal Of Indonesia)

Fitur ini memudahkan pebisnis apotek dalam pengadaan produk secara online dengan cepat dan harga kompetitif, serta pelayanan pengiriman yang cepat. Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia, apt Noffendri Roestam, S.Si, mengapresiasi semangat dan antusiasme yang terlihat dari peserta IPEC 2024. Undang – Undang Nomor 33 tentang Jaminan Produk Halal (UU JPH) dibuat untuk melindungi masyarakat. Indonesia sebagai negara dengan mayoritas muslim tentu membutuhkan tag halal pada suatu rpoduk, baik makanan maupun obat-obatan. SwipeRx IPEC menjadi wadah edukasi untuk mengakselerasi bisnis apotek dan kesehatan masyarakat.

Untuk itulah penggunaan bahan alam dalam budaya dan pengobatan pada suku Tengger Bromo Jawa Timur dipilih sebagai ruh pada Summer College tahun 2022 ini. Selanjutnya materi kedua, yaitu “The Phytocompounds and Jamu for Immunomodulators” disampaikan oleh Dr. proper. Martha Ervina, S.Si, M.Si dari Fakultas Farmasi Universitas Katolik Widya Mandala.

Sesi diskusi berjalan dengan kondusif membuktikan bahwa seluruh partisipan fokus, antusias, dan semangat mengikuti kegiatan webinar hari ke-6 ini. Materi pertama dibawakan oleh Dr. Dra. M.Pharm., MARS yang saat ini menjabat sebagai Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan (Farmalkes) Kementerian Kesehatan RI. Mengusung tema “Rules for The Use of Herbal Medicine in Indonesia.” Beliau memaparkan bahwa pemerintah telah berupaya untuk melancarkan peredaran produk domestik melalui Peraturan Presiden (PP).

Penyampaian materi kedua ini dilaksanakan secara langsung di Hall Lantai 1 Gedung Nanizar Zaman Joenoes. Materi yang disampaikan mengarah ke mekanisme obat tradisional (jamu) dalam sistem imun. Apabila dihubungkan dengan kondisi saat ini, yaitu pandemi covid-19 yang belum juga berakhir, jamu dapat dijadikan alternatif untuk mencegah penularan dan menjaga kekebalan tubuh. Penyampaian yang jelas dan informasi yang bermutu dapat menarik perhatian partisipan untuk mengetahui lebih dalam akan advantage dari jamu.

Berkolaborasi dengan Kedutaan Besar (Kedubes) Pakistan, workshop ini dihelat di Aula Rektorat UBP Karawang pada Kamis, 26 Oktober 2023. Wakil rektor 4 bidang kerjasama, inovasi dan publikasi ilmiah UBP Karawang, Dr. … Tiga materi tersebut diakhiri dengan materi yang tidak kalah menarik dari Direktur Rumah Sakit Universitas Airlangga, Prof. Nasronudin, MD., PhD, Internist., Infectiologist, FINASIM. Beliau membawakan topik “Phytopharmaceutical Opportunities in Modern Therapy” dan menjelaskan poin-poin penting untuk mengintegrasikan fitofarmasi ke terapi modern. Ada enam aspek yang perlu diperhatikan meliputi kualitas, faktor intrinsik dan ekstrinsik, pengaruh regulasi, efikasi, keamanan, Quality Assurance (QA), serta Quality Control (QC).

Acara yang mengusung judul “The Spirit of Jamu and Bromo Remedies” ini sudah menginjak pada hari ke-6. Webinar ini menghadirkan 2 pembicara yang berasal dari Universitas di Indonesia. Meskipun industri farmasi menggunakan paten obat untuk memastikan keeksklusifan pasar, namun hak paten biasanya hanya berlaku selama 20 tahun. Sepuluh tahun proses penelitian dan pengembangan obat, membuat industri farmasi terdorong untuk memperpanjang hak paten obat mereka agar riset dan keaslian akan suatu obat bisa dijaga. Setelah materi yang diberikan selama kurang lebih masing-masing 75 menit, terdapat sesi diskusi yang memberikan kesempatan para audiens untuk bertanya dan dijawab oleh kedua pembicara. Setelah itu, terdapat sesi kuis yang harus dikerjakan oleh semua partisipan sebagai bentuk bukti keikutsertaan dan feedback untuk pelaksanaan acara kedepannya.

“Kementerian Kesehatan berkomitmen melaksanakan transformasi sistem kesehatan primer melalui metode preventif dan dan promotif. Kami juga memiliki agenda untuk meningkatkan kapabilitas serta pelayanan kesehatan,” tegasnya. Jakarta – Praktisi hukum dari UIN Syarif Hidayatullah Andi Syafrani menilai KPK terlalu naif ketika membiarkan praktik kerja sama saling menguntungkan antara perusahaan farmasi dan institusi kedokteran. KARAWANG — Universitas Buana Perjuangan (UBP) Karawang menggelar Workshop Internasional bertema Indian Illegaly Occupid Kashmir. pafikabupatenmamberamoraya.org ini diadakan agar mahasiswa membuka cakrawala sejarah internasional, khususnya di wilayah Kashmir.

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *